Akuntansi : Definisi/ Pengertian Akuntansi Keuangan

Akuntansi : Definisi/ Pengertian Akuntansi Keuangan ✓ Bagi teman-teman yang mengambil kuliah jurusan ekonomi pastilah sangat tidak abnormal lagi dengan kata akuntansi, apalagi yang benar-benar mengambil dengan konsentrasinya ialah akuntansi. Apakah akuntansi diperluan dalam kehidupan sehari-hari? tentu saja kita tidak sanggup lepas dari yang namanya akuntansi walaupun hanya akuntansi seerhana.
 
Misalnya saja pendapatan honor kita dalam sebulan apakah cukup untuk membiayai kebutuhan hidup kita? contohnya cukup berarti masih surplus, namun bila sudah tidak cukup lagii, atau malah ditutup dengan hutang tentunya kondisi keuangannya mengalami defisit.
 
Sama menyerupai halnya di perusahaan, mereka juga akan melaksanakan proses akuntansi hingga dengan tersajinya laporan keuangan perusahaan. Dari semua itu baik akuntansi yang sederhana maupun yang ada di perusahaan digunakan untuk mengambil suatu keputusan.

Untuk mempelajari akuntansi maka kita terlebih dahulu tahu mengenai konsep dasar akuntansi yang nanti kita akan ulas.

1. Pengertian Akuntansi
2. Tujuan Laporan Keuangan
3. Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan
4. Tujuan Umum dan Tujuan Kualitatif Akuntansi dan Laporan Keuangan
5. Kualitas Informasi
6. Asumsi dan Konsep Dasar Akuntansi
7. Keterbatasan Laporan Keuangan

Akuntansi : Definisi/ Pengertian Akuntansi Keuangan

teman yang mengambil kuliah jurusan ekonomi pastilah sangat tidak abnormal lagi dengan kata a Akuntansi : Definisi/ Pengertian Akuntansi Keuangan
 
Ayo kita berguru bersama denagan mencoba mengulas di blog  ini satu persatu (nomor1-7).

Pengertian Akuntansi

Apa pengertian akuntansi keuangan ? ialah merupakan suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta tragedi yang bersifat keuangan sehingga sanggup digunakan oleh orang yang memakai dengan mudah, sanggup dimengerti yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan serta untuk tujuan lainnya.
 
Ada juga yang mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang fungsinya ialah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangandari kesatuan perjuangan ekonomi yang sanggup digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam menentukan alternatif-alternatif dari suatu keadaan.

Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan ialah sanggup menyajikan :

1. Informasi yang mempunyai kegunaan bagi investor dan kreditur dan pemakai lainnya dalam rangka pengambilan suatu keputusan untuk kegiatan investasi, dukungan kredit dan keputusan lainnya.

2. Informasi yang mempunyai kegunaan bagi investor dan kreditur dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uang di masa yang kaan tiba yang berasal dari deviden, bunga dan dari penjualan, pelunasan dan jatuh tempo surat berharga atau pinjaman.
 
Dengan demikian sebab penerimaan dan pengeluaran (cash flow) seorang kreditur/ investor juga akan tergantung pada cash flow perusahaan, sehingga pelaoran keuangan harus sanggup membantu investor dan kreditur sera pihak-pihak lainnya.

3. Informasi yang memperlihatkan sumber-sumber ekonomi dari ssuatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber tersebut, daan imbas dari transaksi-transaksi, kejadian-kejadian, dan tragedi yang mempengaruhi sumber dan klaim atas sumber tersebut.

Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan

Pelaporan keuangan cakupannya lebih luas dari pada laporan keuangan sebab pelaporan keuangan mencakup lapooran keuangan dan cara-cara lainnya untuk melaporan informaasi. Jika laporan keuangan mencakup neraca, laporan rugi laba, laporan ekuitas dan cash flow maka pada pelaporan keuangan mencakup laporan keuangan, prospektus, peramalan oleh manajemen, dll. Meskipun demikin laporan keuangan ialah merupakan unsur utama dari pelaporan keuangan.

Tujuan Umum dan Tujuan Kualitatif Akuntansi dan Laporan Keuangan

Tujuan umum dan tujuan kualitatif dari akuntansi dan laporan keuangan sanggup dibedkan menjadi 2 macam yaitu tujuan umum dan tujuan kualitatif.  Berikut ini ialah masing - masing tujuan.

Tujuan umum:
  1. memberikan isu keuangan yang sanggup dipercaaya ihwal sumber-sumber ekonomi, kewajiban serta modal suatu perusahaan.
  2. memberikan isu keuangan yang sanggup dipercaaya ihwal perubahan sumber-sumber ekonomi neto (sumber dikurangi kewajiban).
  3. memberikan isu keuangan yag sanggup membnatu para pengguna laporan keuangan dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam memperoleeh laba.
  4. memberi informsi lainnya ihwal perubahan dalam sumber ekonomi dan kewajiban.
  5. untuk mengungkapkan sejauh mungkin isu lain yang berkaitan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan para pemakai laporan keuangan.
Tujuan kualitatif:

1. Relevan

Relevansi suatu isu harus berafiliasi dengan maksud tujuan penggunaannya, sehingga bila isu yang diperoleh tidak relevan maka sudah barang tentu isu tersebut tidak ada keuntungannya bagi pemakai laporan keuangan.

2. Dapat dimengerti

Informsi harus sanggup dimengerti bagi para pemakainya dalam bentuk dan istilah yang diubahsuaikan dengan batas pengertian para pemakai. Namun demikian bagi para pemakai laporan keuangan dibutuhkan mempunyai pegetahuan ihwal kegiatan ekonomi, proses akuntansi dan istilah yang digunakan dalam akuntansi (laporan keuangan).

3. Daya uji

Dalam proses penyajian dan pengukuran tidak terlepas dari keterlibatan insan di dalamnya, maka proses tersebut tidak hanya menurut obyektifitas semata namun juga subyektifitas juga. Untuk itu perlu para pengukur/ penguji yang independen dengan memakai metode pengukuran yang sama.

4. Netral

Informasi harus ditujukan untuk kepentingan umum para pemakainya, tidak tergantung pada kebutuhan dan impian kepada pihak-pihak tertentu saja. Tidk boleh hanya untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu saja, sementara hal tersebut akan merugikan pihak-pihak yang lainnya.

5. Tepat waktu

Informasi harus disampaikan sedini mungkin dalam rangka sebagai dasar pengambilan keputusan, jangan hingga isu tertunda pengambilan keputusannya juga tertunda.

6. Daya banding

Informasi yang adal dalam laporan kuangan harus sanggup diperbandingkan dengan periode yang sebelumnya pada perusahaan yang sama maupun dengan perusahaan lainnya dengan periode yang sama.

7 Lengkap.

Informasi yang lengkap mencakup semua data akuntansi keuangan yang sanggup memenuhi secukupnya 6 tujuan di atas.

Kualitas Informasi

Mengapa perlu dijaga kualitas isu keuangan? ini sebab laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan.

Untuk tingkatan sifat kualitas isu sanggup dilihat pada skema berikut
 
teman yang mengambil kuliah jurusan ekonomi pastilah sangat tidak abnormal lagi dengan kata a Akuntansi : Definisi/ Pengertian Akuntansi Keuangan

Asumsi dan Konsep Dasar Akuntansi

Pengertian perkiraan dasar akuntansi ialah merupakan aspek dari lingkungan dimana akuntansi tersebut dilakukan. Sedangkan definisi konsep dasar akuntansi ialah merupakan fatwa dalam menyusun prinsip akuntansi.

Asumsi dasar akuntansi meliputi:

Kesatuan perjuangan khusus (economic entity)

Perusahaan dipandang sebagai unit perjuangan yang tersendiri yang terpisah dari pemiliknya. Dengan demikian pencatatan dari transaksi pemilik harus dipisahkan dengan pencatatan perusahaan.

Kontinuitas perjuangan (going concern)

Perusahaan dianggap akan hidup terus dan perusahaan tidak akan mengalami likuidasi pada masa yang kaan datang. Titik beratnya ialah bahwa perusahaan dengan hidup terus maka bagi perusahaan akan dat menuntaskan usaha, kontrak, dan perjanjian

Penggunaan unit moneter

Unit moneter ialah pemakaian mata uang dari suatu negara dimana perusahaan tersebut berdiri.

Periode waktu (time period)

Laporan keuangan harus dibentuk sempurna pada waktunya supaya bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan. Untuk itu perlu adanya pengalokasian periode untuk transaksi.

Konsep dasar akuntansi meliputi :

Prinsip Biaya Historis (Historical cost principle)

Pada prinsip ini menginginkan bahwa pemakaian harga perolehan dalam pencatatan atas aktiva, utang, modal dan juga biaya. Harga perolehan ialah harga pertukaran yang disetujui pihak-piha yang melaksanakan transaksi, ini berarti bahwa nilainya ialah sebesar nilai pada dikala terjadinya transaksi.

Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue recognition principle)

Pendapatan ialah aliram masuk harta (aktiva) yang timbull dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit perjuangan pada periode tertentu.
 
Namun istilah pendapatan pada prinsip ini ialah istilah yang luas termasuk juga pendapatan sewa,pendapatn bunga, dll. Batasan umum yang digunakan adlah semua perubahan dalam jumlah higienis aktiva selain yang berasal dari pemilik.
 
Biasanya pendapatan diakui pada dikala terjadinya penjualan barang/ jasa yaitu pada dikala adanya kepastian ihwal besarnya pendapatan yang diukur dengan aktiva yang diterima. Namun terdapat pengecualian ihwal legalisasi hal tersebut yaitu legalisasi pendapatan pada dikala produksi selesai.
 
Pengakuan semacam ini digunakan dalam penambangan logam mulia menyerupai penambanagan emas sebab emas mempunyai kepastian pasar dan harga yang sudah pasti.
 
Pengecualian selanjutnya ialah legalisasi pendapatan selama masa produksi, pada legalisasi ini biasanya diterapkan pada kontrak pembangunan jangaka panjang dengan legalisasi menurut % penyelesaian pekerjaan.
 
Untuk selanjutnya ialah legalisasi pendapatan pada waktu uang diterima, ini terjadi biasanya untuk penjualan angsuran. Hal ini sebab kecilnya kepastian seluruh harga yang kecil, sehingga pengakuannya ialah sebesar jumlah uang yang diterima.

Prinsip mempertemukan (Matching principle)

Pengertian prinsip mempertemukan ialah mempertemukan antara biaya dengan pendapatan yang timbul sebab biaya tersebut. Artinya bila suatu pendapatan diakui maka biayannya pun harus diakui, begitu pula sebaliknya bila suatu pendapatan ditunda maka biayannya pun harus ditunda hingga dengan diakuinya pendapatan.
 
Kendala dari prinsip ini ialah pada biaya tertentu akan kesulitan untuk mempertemukannya, sebagai pola adlah biaya manajemen yang akan sulit untuk dipertemukan dengan pendapatan perusahaan. Akan berbeda dengan contohnya biaya upah dan biaya materi baku yang akan dengan gampang untuk dipertemukan sebab mempunyai hubungan eksklusif dengan pendapatan perusahaan.

Prinsip Konsistensi (consistency principle)

Laporan keuangan supaya sanggup diperbandingkan dengan tahun sebelumnya maka metode dan mekanisme yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun, sehingga apabila terjadi suatu perbedaan pada suatu pos maka akan segera diketahui.
 
Suatu konsistensi bukan ditujkan supaya tidak ada (larangan) penggantian metode, namun apabila penggantian tersebut mengakibatkan selisih yang materil maka pelu adanya penjeasan dalam laporan keuangan.

Prinsip pengungkapan lengkap (full disclousure principle)

Pengertian prinsip pengungkapan lengkap ialah penyajian isu yang lengkap dalam laporan keuangan.

Keterbatasan Laporan Keuangan

Cukup berarti (materiality)

Pada keterbatasan laporan ini untuk menjawab pertanyaan berapa jumlah yang dianggap besar sehingga perlu dipertimbangkan?  untuk menciptakan suatu batasan cukup berarti atau tidak bila sebab adanya atau sifatnya akan mempengaruhi atau mengakibatkan timbulnya perpedaan dalam pengambilan suatu keputusan dengan tetap mempertimbangkan keadaan lainnya yang ada.

Pedoman umum yang sanggup digunakan untuk menentukan apakah cukup berarti atau tidak ialah dilihat dari:
  • aspek kuantitatif. Berdasarkan nilai otoriter contohnya jumlah rupiah atau menurut nilai relatif contohnya % dari pendapatan bersih, dll.
  • aspek kualitatif. Adalah mempertimbangkan karakteristik lingkungan, karakteristik dari perusahaan contohnya besar dan kecilnya perusahaan, struktur modal, karakteristik dari elemen itu sendiri menyerupai sifatnya, waktunya, hubungannya dengan pendapatan dan karakteristik dari kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan.

Konservatif

Adalah merupakan perilaku yang diambil oleh akuntan dalam rangka mengahdapi 2 atau lebih alternatif dalam penyusunan laporan keuangan. Jika terdapat lebih dari satu alternatif makaakan cenderung menentukan alternatif yang tidak akan menciptakan aktiva dan pendapatan terlalu besar.

Hal ini sebab pada sejarahnya bahwa laporan keauangan ditujukan untuk para kreditur. Cara konservatif menimbulkan penyajia yang bias sebab cenderung ke satu arah saja yaitu lebih besar atau lebih kecil.

Sifat khusus suatu industri.

Perusahaan khusus menyerupai bank, perusahaan asuransi memerlukan prinsip akuntansi yang berbeda dengan industri-industri lainnya. Juga bila adanya peraturan dari pemerintah yang menciptakan prinsip akuntansi berbeda dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dipakai.

Bagaimana mitra ihwal #akuntansi artikel definisi/ pengertian akuntansi di atas? supaya cukup membantu. Terimkasih banyak atas kunjungannya di blog ini.

Belum ada Komentar untuk "Akuntansi : Definisi/ Pengertian Akuntansi Keuangan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...