Cara Perolehan Aktiva Tetap
Cara Perolehan Aktiva Tetap ✓ Setiap perusahaan memiliki cara tersendiri dalam mendapatkan atau memperoleh aktiva tetap. Cara tersebut akan mempengaruhi terhadap harga perolehannya.
Aktiva tetap merupakan bab dari aset yang pemakaiannya relatif usang yaitu lebih dari satu tahun, digunakan untuk operasional perusahaan dan sanggup disusutkan. Berikut merupakan ulasan perihal cara memperoleh aktiva tetap tersebut masing-masing.
Cara Perolehan Aktiva Tetap
Pembelian tunai
Cara perolehan aktiva tetap berwujud dari pembelian tunai akan dicatat oleh perusahaan sebesar uang yang dikeluarkan. Yang dimaksud dengan jumlah uang yang dukeluarkan yaitu jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tetap tersebut termasuk harga faktur dan seluruh biaya yang dikeluarkan supaya aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai, contohnya biaya angkut, premi asuransi dalam perjalanan, biaya balik nama, dll.
Biaya yang muncul tersebut akan dikapitalisasi sebagai harga perolehan aktiva tetap. Jika dalam pembelian aktiva tetap tersebut terdapat adanya pecahan pembelian maka akan mengurangi harga faktur.
Jika suatu pembelian didapatkan lebih dari satu macam aktiva tetap maka harga perolehannya harus dialokasikan pada masing-masng aktiva tetap. Sebagai teladan perusahaan membeli gedung beserta dengan tanahnya maka harga perolehan dialokasikan ke gedung dan juga tanahnya.
Baca Juga
Dasar alokasinya yaitu harga pasar relatif masing - masing aktiva.yaitu dicari harga pasar tanah dan harga pasar gedung, masing - masing harga pasardibandingkan dan menjadi dasar alokasi harga perolehan.
Jika harga pasar untuk masing - masing aktiva tidak diketahui , alokasi harga perolehan sanggup dilakukan dengan menggunakan dasar surat buktu pembayaran pajak (misalnya pajak bumi dan bangunan) Apabila tidak ada dasar sama sekaliyang digunakan untuk alokasi aktiva maka alokasinya didasarkan pada putusan pimpinan perusahaan.
Pembelian angsuran
Apabila cara perolehan aktiva tetap berwujud dengan cara angsuran harga perolehannya dihentikan memasukkan adanya unsur bunga. Biaya bunga yang ada akan dibebankan ke rekening biaya bunga. berikut teladan perhitungan dan pencatatan harga perolehan aktiva tetap.PT.AANWIJZING.COM membeli mesih dengan harga RP.10 juta. Pada tanggal 1 Januari 2016 pembayaran pertamanya yaitu 4 juta dan sisanya akan diangsur setiap tanggal 31 Desember selama waktu 3 tahun dengan bunga 12% per tahun. Pencatatan harga perolehan mesin dan pembayaran angsurannya yaitu sebagai berikut:
Mesin 10.000.000
Utang 6.000.000
Kas 4.000.000
(Jurnal pembelian mesin)
31 Desember 2016
Utang 2.000.000
Biaya bunga 720.000
Kas 2.720.000
(Jurnal pembayaran angsuran I)
Perhitungan:
Pembayaran angsuran I 2.000.000
Bunga:
12% x 6.000.000 720.000 +
2.720.000
31 Desember 2017
Utang 2.000.000
Biaya bunga 480.000
Kas 2.480.000
(Jurnal pembayaran angsuran I)
Perhitungan:
Pembayaran angsuran II 2.000.000
Bunga:
12% x 4.000.000 480.000 +
2.480.000
31 Desember 2018
Utang 2.000.000
Biaya bunga 240.000
Kas 2.240.000
(Jurnal pembayaran angsuran I)
Perhitungan:
Pembayaran angsuran II 2.000.000
Bunga:
12% x 2.000.000 240.000 +
2.240.000
Ditukar dengan surat berharga
Aktiva tetap yang ditukar dengan saham atau obligasi, maka pencatatannya dalam buku besar adlah sebesar harga pasar saham/ obligasi yang digunakan sebagai penukar. Jika harga pasar saham/obligasi tersebut tidak diketahui, maka harga perolehannya aktiva tetap tersebut sebesar harga pasar aktiva yang bersangkutan.
Terkadang harga pasar surat berharga dan aktiva tetap tidak diketahui semuanya, maka dalam kondisi ibarat ini nilai pertukarannya ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan. Nilai inilah yang digunakan sebagai dasar harga perolehan aktiva tetap dan nilai surat berharga yang dikeluarkan.
Pertukaran antara aktiva tetap dengan surat berharga akan dicatat dalam rekening modal saham atau utang obligasi sebasar nilai nominalnya, dan untuk selisih nilai pertukaran dengan nilai nominalnya dicatat dalam rekening agio/disagio.
Misalnya PT.AANWIJZING .COM menukarkan masin dengan 2.000 lembar saham biasa dengan nominal @Rp.10.000, pada ketika melaksanakan pertukaran harga saham sebesar Rp.12.000 per lembarnya. Jurnal untuk mencatat pertukaran mesin (aktiva tetap) dengan saham (surat berharga) yaitu sebagai berikut:
Mesin Rp. 24.000.000
Modal saham bisa Rp.20.000.000
Agio saham Rp. 4.000.000
Yang dimaksud dengan harga pasar surat berharga adalah harga yang terjadi dalam bursa surat-surat berharga atau dalam transaksi dengan pihak lain yang bebas.
Ditukar dengan aktiva tetap lainnya
Tidak jarang cara perolehan aktiva tetap berwujud dilakuakn dengan cara menukar dengan aktiva lainnya dan kita sering menyebutnya dengan nama tukar tambah, yang mana aktiva tetap yang usang digunakan untuk membayar aktiva tetap yang baru.
Pada kondisi tersebut maka harga perolehan aktiva tetap yang gres yaitu sebesar harga pasar aktiva usang ditambah dengan uang uang dibayarkan (jika ada). Terdapat suatu permasalahan jikalau harga pasar aktiva yang gres maupun yang usang tidak sanggup ditentukan.
Dalam kondisi ini maka nilai buku aktiva yang usang akan digunakan sebagai dasar pencatatan pertukaran tersebut. Selan permasalahan itu, terdapat juga permasalahan yang lainnya yaitu legalisasi rugi/laba yang timbul alasannya yaitu adanya pertukaran tersebut. Hal yang terkait dengan rugi laba akan dipisahkan menjadi 1). pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis, 2). Pertukaran aktiva tetap yang sejenis.
Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
Pengertian pertukaran aktiva tetap tidak sejenis yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama, contohnya pertukaran antara mesin dengan tanah, gedung dengan tanah, kendaraan beroda empat dengan mesin, dan lain sebagainya.
Perbedaan nilai buku aktiva tetap yang diserahkan dengan nilai masuk akal yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaksi harus diakui sebagai keuntungan atau rugi pertukaran aktiva tetap.
Penentuan harga perolehan aktiva tetap tidak sejenis yaitu harga pasar aktiva tetap yang diserahkan ditambah dengan uang yang bayarkan (jika ada). Jika harga pasar aktiva tetap yang diserahkan tidak diketahui, maka harga perolehan aktiva tetap yang gres adlah harga pasar aktiva baru.
Contoh pertukaran aktiva tetap tidak sejenis yaitu sebagai berikut:
PT. AANWIJZING.COM pada tahun 2018 menukar mesin dengan truk baru. Diketahui bahwa harga mesinnya yaitu Rp.4.000.000 dengan akumulasi penyusutannya hingga pertuakaran sebesar Rp.3.000.000 sehingga nilai bukunya sebesar Rp.1.000.000.
Harga pasar mesin tersebut yaitu Rp.1.600.000 dan PT.COM harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan aktiva tatap tersebut sebesar Rp.3.400.000. Sedangkan untuk harga perolehan truk yaitu Rp.5.000.000 yang perhitungannya yaitu sebagai berikut:
Harga pasar mesin Rp. 1.600.000
Uang tunai Rp. 3.400.000 +
Harga perolehan truk Rp. 5.000.000
Jurnal pertukaran aktiva tetap tidak sejenis tersebut sanggup dilihat ibarat yang berikut ini.
Truk Rp.5.000.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp. 3.000.000
Kas Rp.3.400.000
Mesin Rp.4.000.000
Laba pertukaran mesin Rp. 600.000
Perhitungan keuntungan pertukaran mesin tersebut yaitu sebagai berikut:
Harga pasar mesin Rp.1.600.000
Harga perolehan mesin Rp.4.000.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp.3.000.000 -
Rp.1.000.000 –
Laba pertukaran mesin Rp. 600.000
Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
Pengertian pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama, contohnya mesin A ditukar dengan mesin B, truk A ditukar dengan truk B, dan lain sebagainya. Laba yang muncul dari pertukaran aktiva tetap yang sejenis tersebut akan ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva yang bersangkutan).
Jika pertukaran tersebut mengakibatkan kerugian maka kerugiannya akan dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.
Sebagai teladan pertukaran aktiva tetap ibarat di bawah ini.
PT.AANWIJZING.COM menukarkan truk A dengan truk gres B. Harga perolehan truk A Rp.60.000.000 dengan akumulasi penyusutan 24.000.000. Harga perolehan truk B Rp.150.000.000. Pada pertukaran tersebut truk A dihargai 30.000.000 (sesuai harga pasar).
Kemudian PT.AANWIJZING.COM membayar tunai Rp.120.000.000. Jurnal untuk mencatat pertukaran aktiva tetap yang sejenis yang mengakibatkan kerugian pertukaran tersebut yaitu sebagi berikut:
Truk B Rp.150.000.000
Akumulasi penyusutan truk A Rp.24.000.000
Rugi pertukaran truk Rp. 6.000.000
Truk A Rp. 60.000.000
Kas Rp.120.000.000
Perhitungan nya yaitu sebagai berikut:
Harga truk B Rp.150juta
Harga truk A (pertukaran) Rp. 30juta -
Uang yang dibayar Rp.120juta
Harga pasar truk A Rp. 30juta +
Harga perolehan truk B Rp.150juta
Perolehan aktiva tetap dari hadiah/donasi
Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi/hadiah pencatatannya sanggup menyimpang dari prinsip harga perolehan. Untuk mendapatkan hadiah, mugkin akan mengeluarkan biaya akan tetapi jumlahnya jauh lebih kecil apabila dibandingkan dengan nilai aktiva tersebut.
Jika harga perolehannya dicatat sebesar biaya yang telah dikeluarkan maka nilai aktiva terlalu kecil, selain itu beban penyusutannya juga menjadi kecil. Untuk mengatasi keadaan ibarat ini maka aktiva tetap yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya. Sebagai teladan PT. AANWIJZING.COM mendapatkan hadiah berupa tanah dan bangunan yang nilainya sebagai berikut:
Tanah Rp.25.000.000
Bangunan Rp.40.000.000 +
Total Rp.65.000.000
Jurnal PT.Com dlam mencatat hadiah yang diterima yaitu sebagai berikut:
Tanah Rp.25.000.000
Bangunan Rp.40.000.000
Modal-hadiah Rp.65.000.000
Jika dalam mendapatkan aktiva hadiah tersebut PT.COM mengeluarkan biaya Rp.10.000.000, maka jurnalnya sebagai berikut:
Tanah Rp.25.000.000
Bangunan Rp.40.000.000
Modal-hadiah Rp.65.000.000
Kas Rp.10.000.000
Aktiva tetap yang dibentuk sendiri
Perusahaan memungkinkan aktiva tetapnya dibentuk sendiri, contohnya gedung, alat dan lain sebagainya.Demikian artikel akuntansi yang berjudul Cara Perolehan Aktiva Tetap yang supaya bermanfaat. Terimakasih.
Belum ada Komentar untuk "Cara Perolehan Aktiva Tetap"
Posting Komentar