Keterbatasan Laporan Keuangan
Keterbatasan Laporan Keuangan ✓ Pada laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai keterbatasan yang mencakup cukup berarti (materiality), konservatif dan sifat sifat khusus suatu industri. Berikut merupakan uraian dari hal tersebut.
Keterbatasan Laporan Keuangan
Cukup berarti (materiality)
Akuntansi intinya disusun di atas landasan teori yang hendak diterapkan dalam perjuangan untuk mencatat transaksi - transaksi yang terjadi. Namun dalam prakteknya tidak semua dilaksanakan sesuai dengan teori yang ada. Pada umumnya untuk transaksi - transaksi yang besar nilainya akan diperlakukan sesuai dengan teori, namun untuk transaksi - transasksi yang nilainya kecil dan tidak akan mempengaruhi pos - pos lain sanggup diperlakukan menyimpang.
Permasalahannya yaitu berapa nilai atau jumlah yang dianggap cukup besar atau berapa jumlah yang dianngap kecil itu? Batasan yang dibentuk untuk menentukan cukup berarti atau tidak apabila alasannya yaitu adanya dan sifatnya akan berakibat munculnya perbedaan dalam mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan keadaan lainn yang ada.
Pedoman umum yang sanggup dipergunakan apakah material atau tidak antara lain:
1. Aspek kuantitatif yaitu menurut pada jumlah absolut, contohnya jumlah rupiahatau menurut pada nilai relatif contohnya prosentase dari penjualan, dll.
2. Aspek kualitatif yaitu mempertimbangkan karekteristik lingkungan, karateristik perusahaan (misalnya perusahaan yang besar atau kecil/ struktur modal), karakteristik dari kebijakan akuntansi yang dipakainya.
Konservatif
Konservatif yaitu suatu perilaku yang diambil oleh seorang akuntan di dalam menghadapi 2 atau lebih alternatif dalam menyusun laporan keuangan. Jika terdapat lebih dari satu alternatif maka alternatif yang dipih maka perilaku konservatif akan cenderung untuk menentukan alternatif yang tidak akan menjadikan aktiva dan pendapatan terlalu besar.
Sikap konservatif ini assalnya yaitu dari perkembangan akuntansi pada masa lalu. Pada ketika itu yang terpenting yaitu pada neraca ditujukan untuk kreditur. Dalam perjuangan untuk menjaga keamanan dukungan dari kreditur, penekanannya dalam menyusun laporan keuangan yaitu pada jumlah aktivanya. Aktiva lebih baik dinyatakan kecil daripada dinyatakan terlalu besar.
perilaku konservatif ini, selain menentukan yang lebih rendah juga mengatur bahwa kenaikan nilai dari aktiva dan keuntungan yang diperlukan dihentikan dilakukan pencatatan sebelum adanya realisasi dalam arti dijual dan untuk penurunan nilai aktiva dan kerugian yang diperkirakan akan terjadi harus dilakukan pencatatan meskipun nilainya belum ditentukan.
Contoh metode yang memakai perilaku konservatif : pemakaian harga pokok atau harga pasar yag lebih rendan (lower of cost or market).
Sifat khusus industri
Industri yang mempunyai sifat khusus contohnya perusahaan asuransi, perbankan, dll sering kali membutuhkan prinsip akuntansi yang berbeda dengan industri - industri pada umumnya. Karena adanya peraturan - peraturan perihal industri khusus ini maka juga akan menjadikan prinsip akuntansinya juga berbeda bila dibandingkan dengan perusahaan secara umum.Terimakasih atas kunjungannya di blog aanwijzing ini, supaya artikel yang berjudul Keterbatasan Laporan Keuangan ini sanggup bermanfaat untuk kita semuanya.
Belum ada Komentar untuk "Keterbatasan Laporan Keuangan"
Posting Komentar